Tak Serius Tangani Gayus, Kapolri akan Dihujani Kritik di DPR

<a href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a59ecd1b&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=24&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a59ecd1b' border='0' alt='' /></a>



Jakarta - Kepolisian dinilai masih kurang serius dalam menangani kasus mafia pajak Gayus Tambunan. Pemberi suap dan asal muasal uang Gayus belum terungkap. Karena itu, saat rapat dengan Komisi III DPR, Kapolri bakal dihujani kritik.

"Kapolri pasti akan mendapat sorotan dan kritikan yang tajam dari komisi III dalam RDP yang akan dilakukan dalam minggu depan. Kita akan mempertanyakan apakah ada perubahan dalam penyidikan Gayus sesudah kapolri baru," kata anggota Komisi III, Martin Hutabarat kepada detikcom, Jumat (3/12/2010).

Menurut politisi Gerindra ini, sejak awal penyidikan terhadap Gayus sudah dirasakan ada penyimpangan. Penyidik Polri tampak tak sungguh-sungguh melakukan pengusutan.

Akibatnya, muncul perbedaan yang tajam antara harapan masyarakat dengan keinginan penyidik. Di satu sisi, ada harapan agar orang-orang besar yang terlibat mafia pajak bisa terungkap. Tapi di sisi lainnya, penyidik masih berkutat di orang-orang kecil.

"Penyidik memperlihatkan tidak serius dan terkesan mau menghentikannya sampai di Gayus saja, dan itu pun dibidik dengan kasus kecil," tambahnya.

Diterangkan Martin, wajar saja sejumlah elemen masyarakat marah atas perilaku Polri dalam pengusutan kasus Gayus. Terlebih adanya fakta bahwa Gayus sempat pelesiran ke Bali, meski dalam masa penahanan.

Oleh karena itu, Martin berjanji akan mempertanyakan semua ini saat rapat dengar. Termasuk kemungkinan penyerahan kasus ke KPK.

"Kalau tidak ada (perubahan), kita akan dorong supaya KPK ambil alih penyidikannya agar cepat tuntas," tutupnya.